Seseorang tidak akan sampai ke puncak, sebagaimana para ulama besar,
kecuali jika ia bersegera menuntut ilmu di usia muda.
Kita akan membahasnya sebentar lagi,
bahwa Imam al-Bukhari ketika meriwayatkan dari para gurunya hadis-hadis dengan sanad 3 perawi ini
saat beliau berusia 20 tahun
atau kurang dari itu, atau juga 1 hingga 2 tahun lebih dari itu.
Seluruh guru Imam al-Bukhari itu telah wafat pada permulaan tahun 210 Hijriyah, dan ada juga yang wafat beberapa waktu sebelum atau setelah itu.
Kalian ketahui sendiri bahwa Imam al-Bukhari
lahir pada tahun 194 setelah hijrahnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam, dan ini menunjukkan bahwa beliau menuntut ilmu di usia muda.
Semakin seseorang bersegera menuntut ilmu,
dan berusaha meraihnya,
serta berusaha mendatangi para ulama ketika ia masih muda,
maka itu akan menjadi sebab keberkahan ilmunya,
dan taufik Allah ‘Azza wa Jalla yang diberikan untuk orang itu.
Oleh sebab itu, ada hadis yang diriwayatkan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda,
“Barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan baginya, maka Allah akan memberinya pemahaman agama.”
Seorang ulama mengatakan, “Jika kamu melihat seorang pemuda
yang memiliki perhatian besar terhadap ilmu, dan terus mengikuti majelis-majelisnya,
serta fokus mengikuti kajiannya,
maka ketahuilah bahwa Allah telah menghendaki kebaikan baginya,
bahkan ia termasuk sebaik-baik manusia.”
Jadi, ketinggian derajat dalam ilmu ada titik perantaranya,
yaitu dimulai dengan dorongan menuntut ilmu di masa muda dan mempelajari ilmu-ilmu dasar dulu.
Namun, ada perbedaan antara masa menuntut ilmu dan masa mengajarkannya,
serta belajar hanya ingin menang, berdebat, dan riya, tentu ini adalah perkara yang berbeda.
Namun yang harus dilakukan seseorang adalah belajar dahulu,
dan jika telah dibutuhkan untuk mengajarkannya, ia pun mengajarkannya.
===
لَا يَصِلُ الْمَرْءُ لِلْعُلُوِّ وَأَعْنِي بِذَلِكَ عِنْدَ مُتَقَدِّمِ أَهْلِ الْعِلْمِ
إِلَّا إِذَا كَانَ قَدْ بَكَّرَ فِي الطَّلَبِ
وَسَيَمُرُّ مَعَنَا بَعْدَ قَلِيلٍ
أَنَّ شُيُوخَ الْبُخَارِيِّ الَّذِينَ رَوَى عَنْهُمْ هَذِهِ الثُلَاثِيَّاتِ
رَوَى عَنْهُمْ وَهُوَ فِي الْعِشْرِينَ مِنْ عُمُرِهِ
أَوْ دُونَ ذَلِكَ أَوْ بَعْدَ ذَلِكَ بِسَنَةٍ أَوْ سَنَتَيْنِ
فَكُلُّهُمُ قَدْ تُوُفِّيَ فِي أَوَّلِ الْمِائَتَيْنِ وَعَشْرَةَ يَزِيدُوْنَ أَوْ يَنْقُصُونَ قَلِيلًا
وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ أَنَّ الْبُخَارِيَّ
وُلِدَ سَنَةَ مِئَةٍ وَأَرْبَعَةٍ وَتِسْعِيْنَ مِنْ هِجْرَةِ الْمُصْطَفَى صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ وَهَذَا يَدُلُّ عَلَى تَبْكِيرِ الْعِلْمِ
وَكُلَّمَا بَكَّرَ الْمَرْءُ فِي طَلَبِ الْعِلْمِ
وَسَعَى فِي تَحْصِيلِهِ
وَإِدْرَاكِ أَهْلِهِ فِي عَصْرٍ مُبَكِّرٍ مِنْ عُمُرِهِ وَزَمَانٍ مُبَكِّرٍ مِنْ عُمُرِهِ
كَانَ ذَلِكَ سَبَبًا فِي بَرَكَةِ الْعِلْمِ
وَتَوْفِيقِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ لِذَلِكَ الرَّجُلِ
لِذَلِكَ جَاءَ فِي الْحَدِيثِ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ
مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ
قَالَ بَعْضُ أَهْلِ الْعِلْمِ قَالَ وَإِذَا رَأَيْتَ الشَّابَّ
مَعْنِيًّا بِالْعِلْمِ يَتَتَبَّعُ حِلَقَهُ
وَيَنْظُرُ فِي دَرْسِهِ
فَاعْلَمْ أَنَّ اللهَ قَدْ أَرَادَ بِهِ خَيْرًا
بَلْ إِنَّهُ مِنْ خَيْرِ النَّاسِ
وَلِذَلِكَ فَإِنَّ فِي الْعُلُوِّ نُكْتَةً
وَهُو الْحَثُّ عَلَى طَلَبِ الْعِلْمِ فِي حَدَاثَةِ السِّنِّ وَصِغَرِ الْعِلْمِ
وَفَرْقٌ بَيْنَ طَلَبِ الْعِلْمِ وَالتَّصَدُّرِ لَهُ
وَطَلَبِ الْغَلَبَةِ وَالْمُجَادَلَةِ وَالْمُرَاءَاةِ فَذَاكَ أَمْرٌ آخَرُ
وَإِنَّمَا الْمَرْءُ يَنَالُ الْعِلْمَ فِي أَوَّلِهِ
فَإِذَا احْتِيجَ إِلَيْهِ بَعْدَ ذَلِكَ بَذَلَهُ